Loading
Oleh: Thomas Koten
KPU RI secara resmi menetapkan pasangan calon Presiden dan calon Wakil Presiden RI Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden RI periode 2024-2029. Dengan demikian, Jenderal (Purn} Prabowo Subianto secara sah menjadi presiden RI ke-8.
Apabila dirunut ke belakang perjuangan Prabowo hingga meraih dan merengkuh kursi Presiden RI ke-8 merupakan suatu perjuangan yang lama, panjang dan melelahkan. Sebelum meraih dan merengkuh kekuasaan sebagai RI I, Prabowo pernah maju sebagai calon wakil presiden dan calon Presiden sebanyak 4 kali.
Pertama, dilansir dari Gramedia Blog dan Tempo.co, karier politik Prabowo dimulai saat dirinya mencalonkan diri sebagai bakal calon presiden RI dari Partai Golkar pada konvensi Partai Golkar tahun 2004. Meskipun lolos, pada akhirnya Prabowo kalah suara dari Wiranto.
Kedua, menurut catatan Tempo.co, tahun 1998, Prabowo mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) setelah pensiun dari militer. Pada tahun 2009 Gerindra mengungkapkan niatnya untuk mengusung ketua umumnya Prabowo, sebagai calon presiden dan mengajukan berkas pendaftaran pada pemilu 2009 di KPU. Namun, setelah negosiasi yang sangat intens dengan PDI-P, akhirnya Prabowo setuju untuk menjadi calon wakil presiden mendampingi Megawati Soekarnoputri. Sayangnya, pada pemilu 2009 itu Megawati-Prabowo kalah dalam pemilu dan yang menang pada pemilu tersebut adalah Susilo Bambang Yudhoyono yang menjadi Presiden terpilih. Presiden SBY pun menjalankan kekuasaan hingga 2 periode.
Ketiga, Prabowo belum patah arang dan kembali mencoba peruntungan menjadi calon presiden lagi pada pemilu 2014. Kali ini Prabowo berpasangan dengan Hatta Rajasa. Meskipun dukungan rakyat sangat signifikan ketika itu, namun takdir masih berkata lain, dimana Prabowo kembali harus menerima keunggulan Joko Widodo yang kala itu masih menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Keempat, Prabowo lagi-lagi mencoba mencari peruntungan dengan mencalonkan diri lagi menjadi calon Presiden. Mungkin karena rasa penasaran betapa sulitnya meraih kursi RI I, Prabowo kembali mencoba dan berjuang untuk meraihnya. Selain itu, karena keyakinannya yang masih sangat kuat bahwa kursi Presiden suatu saat akan diraihnya, maka Prabowo pun maju lagi sebagai capres. Pada pemilu 2019 Prabowo maju berpasangan dengan Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden.
Prabowo-Sandi mendapat dukungan politik yang sangat signifikan dari rakyat ketika itu, namun kembali kalah dari orang yang sama, yakni Joko Widodo. Presiden Jokowi berhasil kembali terpilih menjadi presiden untuk kedua kalinya. Pada periode ini, Prabowo dirangkul Jokowi untuk menjabat Menhan. Dan dengan jiwa besar dan punya hati kenegarawannya, rangkulan atau ajakan Presiden Jokowi diterima Prabowo.
Baru pada kelima kali ini, dengan kemantapan hati, dengan niat yang kuat dan keyakinan yang teguh, Sang Jenderal akhirnya berhasil meraih dan merengkuh kursi RI I, dan menjadi presiden RI ke-8. Sang Jenderal berhasil setelah berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka yang tentu di back up oleh kekuatan politik Presiden Jokowi. Sebagaimana dikatakan oleh banyak pengamat, para pendukung setia Presiden Jokowi memilih pasangan Prabowo-Gibran
Presiden Jokowi, secara langsung atau tidak langsung berperan besar di balik kemenangan Prabowo-Gibran. Meskipun dinilai pencalonan Gibran sebagai wakil presiden cacat etika, namun guratan takdir tidak bisa ditolak, dan garis peruntungan datang menyapa tidak bisa dicegah.
Ada pun inti kampanyenya adalah apabila terpilih menjadi Presiden RI, Prabowo ingin membangun perekonomian Indonesia yang kuat, berdaulat, adil dan makmur, melaksanakan ekonomi kerakyatan, membangun kedaulatan pangan dan energi serta pengamatan sumber daya air, meningkatkan pembangunan sumber daya manusia melalui program pendidikan, kesehatan, dan sosial budaya serta membangun infrastruktur dan menjaga kelestarian alam serta lingkunan hidup, membangun pemerintahan yang bebas dari korupsi, kuat, tegas dan efektif. Untuk melepaskan masalah stunting, dibuat program makan siang gratis.
Dengan kemenangan Prabowo ini menjelaskan bahwa sesuatu yang indah akan datang pada waktu yang tepat adalah suatu realitas kehidupan yang benar-benar ada, bukan hanya dalam kata-kata yang terpahat di dinding kosong tanpa makna. Suatu pembelajaran yang sangat berarti bagi siapa pun yang ingin meraih bintang kesuksesan. Tidak ada proses yang mengkhianati hasil.
Prabowo Subianto benar-benar dicatat dalam sejarah republik ini sebagai seorang presiden RI, seorang politisi, seorang jenderal yang gigih, teguh, kuat, ulet dan tak pernah menyerah kalah dalam pertarungan di Republik yang sangat besar, republik 16.771 pulau dan sangat majemuk ini. Seorang presiden dengan latar seorang jenderal pejuang tanpa akhir hingga garis finis selama masih ada waktu yang diberikan Sang Khalik.
Pesan kuat dari keberhasilan Prabwo ini juga adalah bahwa setinggi apa pun bintang di langit, setebal apa pun tembok penghalang, sekeras apa pun wadas menantang dalam meraih kesuksesan, kalau itu diperjuangkan dengan sungguh-sungguh, dengan motivasi yang tinggi, dengan keyakinan yang teguh, dengan kesabaran yang total, dengan ketulusan hati dan kemurnian jiwa, serta kesungguhan yang tahan uji dalam memerjuangkan sesuatu pasti akan berhasil. Seperti dikatakannya dalam kampanye, bahwa hidupnya diwakafkan untuk negeri ini.
Apabila dirunut ke belakang, menguraikan perjalanan karier militer, selain karier politik Prabowo Subianto di atas, benar menjelaskan dan menegaskan itu semua dan dapat kita lihat dari profilnya di bawah ini.
Nama lengkap: Letnan Jenderal TNI Prabowo Subianto Djojohadikusumo
Tgl Lahir: 17 Oktober 1951
Istri: Siti Hediati Hariyadi/Titiek Soeharto menikah tahun 1983-1998
Anak: Ragowo Hediprasetio Djojohadikusumo/Didit Prabowo
Orang tua: Soemitro Djojohadikusumo (ayah), Dora Marie Sigar (ibu)
Agama: Islam
Pendidikan
Karier Militer
Penghargaan