Loading
ARAHDESTINASI.COM: Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mendorong pengembangan model ekonomi kelautan di desa-desa untuk menjaga kelestarian sumber daya laut.
"Kelestarian (laut) itu rusak akibat kemiskinan. Jadi kita harus create satu model ekonomi kelautan yang bisa menjaga masyarakat untuk tidak merusak laut," kata Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo usai memberikan sambutan dalam SDGs Annual Conference 2019 Indonesia yang digelar di Fairmont Hotel Jakarta, seperti dikutip Antara, baru-baru ini
Ia menjelaskan bahwa satu model ekonomi kelautan yang diupayakan saat ini adalah dengan memberdayakan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Badan tersebut telah banyak membangun desa wisata yang berbasis pantai.
Ia mencontohkan sebuah desa di Bali yang saat ini memiliki pendapatan mencapai Rp59 miliar setelah berhasil membangun desa wisata. “Keberhasilan BUMDes membangun desa wisata berbasis kelautan yang hasilnya dapat dirasakan oleh masyarakat setempat, maka warga di desa itu menjadi terdorong untuk menjaga sumber daya laut. Kalau enggak dijaga, turisnya enggak datang," tuturnya.
Menurut Eko, pihaknya juga membuat dan mendorong pembangunan akuakultur yang berkelanjutan, yaitu kegiatan memproduksi biota akuatik di lingkungan terkontrol sehingga mendapatkan keuntungan secara berkelanjutan.
Dengan pengembangan akuakultur tersebut, petani didorong untuk tidak menangkap ikan dengan cara menjaring tetapi dengan menggunakan floating net atau jaring apung
sehingga tidak merusak karang atau menjaring ikan-ikan yang muda.
"Dan itu added value nya jadi lebih tinggi. Bisnis model seperti itu yang kita kembangkan," katanya.
Dengan pengembangan model ekonomi kelautan semacam itu, masyarakat, katanya, dapat memiliki usaha yang memberikan pendapatan secara berkelanjutan tanpa merusak lingkungan yang ada di sekitarnya. (*)