Loading
ARAHDESTINASI.COM: Kebersihan dan Kualitas Toilet mempengaruhi minat pengunjung untuk berwisata ke desa. Karena itu, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo menyarankan agar desa wisata di Bali mengalokasikan dana desa untuk membangun toilet berstandar tinggi.
"Kuncinya pariwisata ada di toilet dan kamar mandi. Jadi gunakan dana desa untuk bikin toilet umum supaya wisatawan nyaman," ujarnya saat membuka Pelatihan Desa Wisata Angkatan XII, XIII dan Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa Angkatan X di Balai Latihan Masyarakat Denpasar, Bali, baru-baru ini.
Selain toilet, desa wisata menurut Eko juga perlu memikirkan homestay untuk bermalam para wisatawan. Tak perlu biaya mahal, desa wisata dapat membuat penginapan dengan konsep outdoor seperti tenda.
"Bikin homestay dari tenda-tenda outdoor. Tapi harus ada kamar mandinya. Bikin kegiatan, harus ada konsep, misalkan ada tarian-tarian sehingga wisatawan bisa ikut menari, ada api unggunnya saat malam, atau bikin ada yoganya juga," ujarnya
Model-model wisata seperti itu, lanjutnya, dapat memberikan pendapatan kepada desa tanpa membutuhkan biaya mahal. Yang terpenting menurutnya, konsep wisata harus matang dan konsisten. Misalnya terdapat desa yang konsisten dengan wisata tari kecak, maka wisatawan akan berbondong-bondong datang ke desa tersebut hanya untuk melihat tarian kecak.
"Desa-desa terpencil misalnya, bisa bikin bioskop desa, karena di desa-desa terpencil belum ada bioskop. Kalau di Bali kan sudah banyak bioskop," ujarnya.
Di sisi lain Eko mengatakan, pengembangan desa wisata juga dipengaruhi oleh kualitas Sumber Daya Manusia. Karena itu, penting bagi desa untuk mengikuti berbagai pelatihan-pelatihan terkait pengelolaan desa wisata.
"Kalau setiap desa bisa menciptakan keunikan-keunikan sendiri, saya yakin desa-desa wisata bisa cepat berkembang," ujarnya. (*)